MENDAMPINGI SISWA BEROBAT SEKALIGUS HOME VISIT

Rabu (29/8) sekitar pukul 11.00 WIB salah satu siswa kelas 3, Imam Maulana, kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembelajaran di kelas. Imam mengalami demam dengan suhu 37 derajat celsius. Tanpa pikir panjang saya membawa Imam berobat ke puskesmas Tanah Tinggi Tangerang dan meminta izin kepada Ibu Rani bahwa siswa kelas 3 sudah diberikan tugas di kelas sehingga mereka lebih fokus belajar dan tidak keluar kelas. Sesampainya di puskesmas, kami langsung ke loket pendaftaran. Disana kami disambut dengan baik dan ramah, kemudian saya menyerahkan fotocopy kartu keluarga Imam.

"Itu kenapa Bu anaknya?" Tanya salah satu petugas puskesmas.
"Sakit pak, tangannya terkena jalu ayam jadi bengkak dan bernanah." Jawab saya.

Setelah itu, Imam langsung dibawa ke poli umum dan diperiksa oleh ibu dokter yang baik hati. Alhamdulillah dikasih resep dan masuk ruang UGD untuk dibersihkan darah nanahnya. Kemudian saya mengantarkan Imam untuk istirahat di rumah.

“Lekas sembuh nak kamu hebat...

😀

☺️”. Ucap saya

Setelah pulang dari berobat, saya melakukan home visit ke rumah Imam. Banyak hal yang saya sampaikan kepada orangtua Imam terutama orangtuanya yang jarang taklim atau edukasi pekanan Ibu Juara dan hari ini masih berhalangan hadir karena adiknya Imam juga sakit, tangan dan kakinya terkena kuman sehingga menimbulkan efek gatal dan koreng.

Imam adalah anak yang berprestasi di kelas 3. Ia masih berusia 7 tahun. Namun perkembangan IQ-nya sangat baik dan hafalan Qurannya juga baik. Bismillah Imam hebat. Saya memberikan beberapa saran dan nasihat kepada orangtua Imam agar lebih semangat taklimnya, menjaga Imam dengan sepenuh hati, dan jangan sepelekan hal apapun.

“Harus lebih peka dalam kondisi Imam yang sekarang ini yah bu. Sebab Imam sedang masa perkembangan, berat badan Imam turun loh Bu, pola makannya juga harus dijaga.”Ucap saya di saat pamit.

Secara keseluruhan Alhamdulillah Imam sudah mau berusaha untuk berangkat sekolah. Ia sudah mau nurut dan sudah mau berubah menjadi lebih baik. Semangat Imam Bravo