Home visit : Siti Nurlela Cara memperlakukan anak.



Siang hari, dengan panas yang terik semakin semangat untuk mengantarkan saya mengunjungi rumah dan silaturahmi dengan orangtua atau wali murid ananda Siti Nurlela. Tujuannya yang pertama memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperlukan. Kedua, membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa berkaitan dengan akhlak dan sikapnya. Selasa,(8/10).

Diskusi guru wali kelas 3 dengan orangtua adalah sebagai berikut:
1. Orangtua harus bersinergi dengan sekolah turut serta memantau, dan memberikan masukan positif untuk kemajuan sekolah.
2. Membimbing dan menuntun anaknya dengan baik.
3. Memberikan keyakinan percaya diri yang cukup.

Ananda lela, alhamdulillah sudah mampu melaksanakan hafalan tahfidz dengan cukup baik hanya saja perlu bimbingan karena dengan sikap saat tahsin kurang disiplin maupun saat pembelajaran disekolah. Harus tahu prinsip setiap kelas terutama kelas 3 dengan prinsip dan aturan yang sudah di sepakati oleh teman - teman kelas 3 jika tidak ada yang mengikuti dengan benar maka ada teguran, nasihat, hingga punishment (hukuman).

Saya juga memberikan nasihat atau solusi menurut ali bin abi thalib Ra. Ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan anak.
1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0 - 7 tahun) perlakukan anak sebagai raja. Maksudnya, melayani dengan sepenuh hati dan tulus.
2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8 - 14 tahun) perlakukan anak sebagai tawanan. Pada tahap ini anak mulai menerapkan kedisiplinan.
3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15 - 21 tahun) perlakukan anak sebagai sahabat. Tahap ini orangtua memposisikan diri sebagai sahabat dan memberikan contoh atau teladan yang baik.

Kesimpulan dari home visit hari ini, orangtua lela menerima dan mengakui bahwa anaknya sulit dikendalikan, tidak disiplin, dan tidak menurut. Solusinya harus ada kesadaran diri baik itu orangtua, dan anak. Jika ingin anak memiliki karakter yang diinginkan maka sebagai orangtua dan guru memberikan contoh yang baik. Kemudian, berdoa agar anak - anak kita menjadi anak yang sholeha dan berakhlak baik. Tetap semangat selalu berikhtiar dan berikan kata - kata yang baik untuk anak kita. Jangan melabeli anak dengan kata yang tidak pantas di ucapkan oleh orangtua. Pada dasarnya orangtua adalah contoh yang baik untuk mereka. 😁

By Aditya Jessika Susanti Said, S.Pd.

Komentar